Polisi Italia, Jumat (21/11/14), menempatkan 12 dokter anak dalam tahanan
rumah karena diduga menerima hadiah mahal dari produsen susu bayi guna
mempromosikan susu formula sebagai pengganti air susu ibu (ASI).
Seperti dilansir dakwatuna
Polisi telah menyelidiki sebuah praktik yang lazim dan meluas ini, di mana
dokter anak meresepkan susu bayi formula kepada bayi yang baru lahir dengan
imbalan suap dalam bentuk hadiah mahal dan liburan yang mewah, kata sebuah
pernyataan, lapor Reuters.
![]() |
Polisi Italia Karena Nafikan ASI |
Dua dari para dokter yang ditempatkan dalam tahanan rumah adalah kepala
dokter anak di rumah sakit, kata pernyataan itu. Lima tenaga penjualan untuk
tiga perusahaan yang berbeda dan satu eksekutif juga ditempatkan dalam tahanan
rumah, kata polisi, tanpa menyebutkan nama-nama mereka.
Para tenaga penjual susu formula menghubungi para dokter anak untuk mendesak
mereka guna meresepkan susu bayi formula kepada bayi yang baru lahir. Hal
tersebut bertentangan dengan pendapat ilmiah akan kebutuhan untuk mempromosikan
pemberian air susu ibu, kata pernyataan polisi.
Kapten polisi Carabinieri Gennaro Riccardi mengatakan bahwa para tenaga
penjual itu akan membagikan ratusan ribu euro dalam bentuk hadiah kepada para
dokter yang bekerja pada sistem kesehatan yang dikelola negara jika angka
penjualan di tingkat lokal tinggi.
Hadiah-hadiah itu antara lain berupa iPhone, komputer Apple, pendingin
ruangan, televisi, perjalanan ke India, Amerika Serikat, Paris, London dan
Istanbul dan pesiar dengan kapal pesiar mewah, kata Riccardi.
“Tidak ada kata yang tepat yang dapat mewakili skala dari tindakan ini,”
kata Menteri Kesehatan Beatrice Lorenzin dalam sebuah pernyataan. Dokter
menentang pendapat ilmiah dan imbauan dari kementerian kesehatan serta
meyakinkan pada ibu guna menggantikan air susu ibu dengan susu formula.
Menurut penyelidikan, manajemen DMF Dietetic Metabolic Food, sebuah
perusahaan Italia yang berkantor di dekat Milan, terlibat langsung dalam sistem
imbalan itu, kata Riccardi.
Seorang tenaga penjualan untuk Mellin yang berkantor di Milan termasuk di
antara yang ditangkap, tetapi dalam kasus Mellin dan perusahaan lain masih
belum jelas apakah tenaga penjualan itu bertindak sendiri-sendiri atau dengan
pengetahuan manajemen mereka, kata Riccardi.
Seorang pegawai DMF kepada Reuters melalui telepon
mengatakan bahwa manajer perusahaan berada di luar kantor. Dan, tidak ada orang
lain yang tersedia untuk berkomentar. Dalam sebuah pernyataan, Mellin
mengatakan tidak memberikan komentar dan mereka akan bekerja sama dengan pihak
berwenang.
Dua puluh enam perintah pencarian dan
penyitaan yang berhubungan dengan kasus ini sedang dilakukan di empat wilayah
Italia. “Kami masih mencoba untuk mengetahui skala masalah ini,” kata Riccardi.