Menaker Ajak Ambil Pelajaran Dari TKI Yang Dimutilasi di Malaysia. Tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Batang Jawa Tengah, Sri Panuti
(42) yang tewas diduga dimutilasi di Malaysia diketahui tidak memiliki
dokumen apapun termasuk KTP dan Paspor. Menteri Ketenagakerjaan
(Menaker) Hanif Dhakiri mengatakan peristiwa yang dialami Sri menjadi
pelajaran berharga pentingnya bekerja di luar negeri melalui jalur
resmi.
![]() |
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri |
Sri sudah beberapa kali pulang ke rumah dan kembali berangkat ke Malaysia tanpa berbekal dokumen. Terakhir ia bekerja di peternakan ayam di Perak, Malaysia. Kemudian tanggal 6 Desember lalu terdengar kabar ditemukan wanita dimutilasi di dalam karung di kamar rumah pekerja peternakan ayam di Ayer Tawar, Manjung, Perak, Malaysia.
Rekan Sri di Malaysia, Hendra memberi kabar kepada keluarga korban dan meyakini jenazah itu adalah Sri karena pakaian yang dikenakan. Karena tidak ada dokumen, saat ini masih dilakukan investigasi oleh pihak berwenang di Malaysia untuk mencocokan data Antemortem termasuk sample DNA dari keluarga Sri yang sudah diambil beberapa hari lalu.
"Ini pembelajaran, harus memenuhi aturan sehingga pemerintah bisa memantau, semoga jadi pelajaran semua," kata Hanif saat mengunjungi keluarga Sri di Desa Kedungrejo, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (14/12/2014).
Menurutnya jalur untuk bekerja di luar negeri sudah disediakan oleh pemerintah, diharapkan para calon TKI bisa menggunakan jalur resmi tersebut agar pemerintahan bisa memantau dan memberikan bantuan dengan cepat jika terjadi masalah.
"Kalau ke luar negeri gunakanlah jalur pemerintah. Agar bisa memantau, bisa memastikan perlindungan yang bersangkutan. Jangan berangkat dengan jalur tidak resmi," tegasnya.
Saat ini pemulangan jenazah Sri masih menunggu hasil investigasi pihak berwenang yang mencocokan data antemortem. Sementara itu Kementerian Tenaga Kerja, KBRI, dan Kemenlu masih berkoordinasi untuk proses pemulangan jenazah.