Potensi Solok Beserta Biografi Orang-orang Inspiratif

Senin, 12 Januari 2015

Anggota DPRD F PDIP Yang Juga Politisi Tewas Gantung Diri

Anggota Fraksi PDIP DPRD Denpasar 2014-2019, I Wayan Darsa, 48, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Jalan Wibisana Gang Tamansari Denpasar, Jumat (9/1) siang. Belum diketahui pasti, apa motif di balik aksi ulahpati (bunuh diri) korban Wayan Darsa, yang notabene mantan Ketua DPRD Denpasar 2009-2014 ini. Yang jelas, sang politisi nekat ulahpati usai sembahyang dengan masih mengenakan pakaian adat.

Politisi DPRD PDIP Tewas Gantung Diri
Politisi DPRD PDIP Tewas Gantung Diri
Diwartakan dari silontong, Korban Wayan Darsa ditemukan tewas menggantung di bangunan Bale Dangin rumahnya, Jumat siang sekitar pukul 14.30 Wita. Korban ulahpati usai sembahyang dan masih mengenakan mengenakan baju putih, kamben hitam, dan saput poleng dengan sebuah bunga di telinganya. Lehernya terjerat tali plastik warna hijau yang dikaitkan ke kayu usuk atap Bale Dangin.

Adalah istri korban, Ni Ketut Budiasih, 45, yang pertama kali mengetahui kematian tragis Wayan Darsa. Ketika itu, ibu tiga anak dari pernikahannya dengan Wayan Darsa ini mencari suaminya untuk makan siang. Ketut Budiasih terkejut bukan main, karena menemukan suami tercintanya yang masih aktif sebagai anggota Dewan ini telah tewas menggantung. Korban tewas dalam kondisi lidah menjulur, layaknya korban gantung diri.

Sebelum ditemukan tewas menggantung, korban Wayan Darsa terakhir kali berkomunikasi dengan istrinya, Ketut Budiasih, sekitar 3 jam sebelumnya. Menurut kakak kandung korban, I Nyoman Nuka, 67, ketika itu korban pamit kepada istrinya untuk bersembahyang. Kemudian, sekitar pukul 12.00 Wita, Ketut Budiasih pergi ke pasar untuk membeli barang keperluan rumah tangga, lanjut menjemput anaknya di sekolah.

Ketut Budiasih baru pulang ke rumahnya yang masuk wilayah Banjar Panti Gede, Desa Pemecutan Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini pukul 14.30 Wita. Setibanya di rumah, Budiasih langsung mentyiapkan makan siang, lalu mencari suaminya. Ternyata, sang suami, Wayan Darsa, ditemukan sudah tewas menggantung. “Ketika ditemukan, adik saya (Wayan Darsa) sudah dalam keadaan tewas menggantung dengan leher terjerat tali plastik. Lidahnya menjulur,” ungkap Nyoman Nuka. Menurut Nyoman Nuka, di sekitar lokasi TKP sebenarnya terdapat sejumlah anak yang sedang bermain, termasuk anak dari korban. Namun, mereka tidak mengetahui peristiwa tragis itu, karena bale tersebut tertutup terpal plastik. “Mereka baru tahu setelah mayat diturunkan,” cerita Ketut Nuka. Nyoman Nuka sendiri mengaku baru tahu adik bungsunya dari 9 bersaudara itu tewas ulahpati, setelah diberitahu istri korban, Budiasih. “Sambil menangis, adik ipar saya itu (Budiasih) mengatakan kalau suaminya meninggal dengan cara gantung diri,” paparnya.

Nyoman Nuka yang kesehariannya tinggal terpisah, pun langsung meluncur ke rumah korban Wayan Darsa. Benar saja, dia menemukan adik bungsunya sudah tewas menggantung. Nyoman Nuka bersama adik ipar dan keluarga lainnya kemudian jenazah korban untuk disemayamkan di rumah duka keluarga besarnya di Banjar Panti Gede, Desa Pemecutan Kaja.

Nyoman Nuka mengaku tidak tahu persis apa yang melatarbelakangi aksi ulahpati adik bungsunya. Sebab, selama ini Wayan Darsa yang anggota DPRD Denpasar tidak punya masalah dengan siapa pun. “Tapi, akhir-akhir ini dia memang agak tertutup, jauh lebih tertutup dari adik saya yang lain,” sebut Nyoman Nuka. Selain itu, lanjut Nyoman Nuka, adik bungsunya juga sempat mengeluh sakit di bagian leher. Lalu, Wayan Darsa periksa sendiri ke dokter tanpa mau ditemani sang istri. Belum jelas, sakit apa yang diderita Wayan Darsa. Pihak keluarga, kata Nyoman Nuka, sudah minta petunjuk kepada sulinggih ke griya terkait upacara pengabenan jenazah adiknya. “Namun, Ida Pandita belum berani memberikan keputusan ngaben atau dipendem. Soalnya, adik bungsu saya ini kan jadi pamangku, tapi meninggalnya dengan cara seperti itu,” katanya. Sementara, istri korban, Ketut Budiasih, tampak sangat shock atas kematian tragis suaminya. Kepada NusaBali, Budiarsini mengaku dirinya tidak mendapat firasat apa pun sebelum kejadian tragis menimpa sang suami. “Tidak ada firasat sama sekali. Suami saya hanya sempat bilang tanggal 11 Januari nanti mau berangkat,” tutur Budiarsini sembari menyeka air mata yang membasahi pipinya. Budiasih juga tidak mengetahui pasti apa penyebab suaminya nekat bunuh diri. Hanya saja, kata dia, sang suami pernah mengeluh sakit di kepala. “Katanya ada penyempitan pembuluh darah. Tapi, saya tidak tahu pasti, karena bapak (suami) sering berobat sendiri,” ujarnya.

Menurut Budiasih, suaminya masih sempat mengeluh sakit kepala, Jumat kemarin pukul 11.30 Wita. Dia pun menyarankan suaminya mengikuti saran dokter untuk tetap rileks, agar sakitnya bisa cepat sembuh. Setelah selesai ngobrol, Budiasih melihat suaminya mandi sekitar pukul 12.00 Wita, lalu sembahyang di merajan. Saat suaminya sembahyang, Budiasih pergi ke pasar, lanjut menjemput anaknya yang sekolah SD Cipta Darma, Jalan Hayamj Wuruk Denpasar. Barulah sekitar pukul 14.30 Wita dia pulang ke rumahnya dan langsung menyiapkan makan siang untuk suaminya. Ternyata, suaminya ditemukan tewas gantung diri di bangunan Bale Dangin, yang tertutup terpal sehingga tidak tampak dari luar. Wayan Darsa merupakan politisi senior PDIP yang mantan Ketua DPRD Denpasar 2009-2014. Saat ini, korban duduk di Komisi D DPRD Denpasar 2014-2019. Sebelum duduk di Dewan, Wayan Darsa pernah menjabat Direktur PD Pasar Badung dan Kumbasari, selain jadi Ketua Forum Pecalang Denpasar. Di stuktur partainya, almarhum sempat menjabat sebagai Sekretaris DPC PDIP Denpasar.

Sementara itu, hingga tadi malam belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait aksi bunuh diri anggota Fraksi PDIP DPRD Denpasar, Wayan Darsa. Beberapa kali dihubungi melalui ponselnya, Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Joni Antara Putra, tidak mengangkat telpon. Sedangkan Wakapolresta Denpasar, AKBP I Nyoman Artana mengatakan belum menerima laporan. “Kami belum terima laporannya,” jelas Nyoman Artana.
Facebook Twitter Google+ Lintasme

Related Posts :

Back To Top