Informasi terbaru dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, pada Kamis 2 April 2015 kemarin diukur 118 kali gempa guguran dengan amplitudo maksimum 5-113 mm, tremor menerus, dan terjadi 22 kali awan panas guguran dengan puncak sejauh 4 km ke selatan dan 1 km ke tenggara, tinggi abu vulkanik 2 km. Dari pukul 18.06-21.09 WIB terjadi 18 kali awan panas guguran. Visual tertutup kabut dan angin timur-tenggara.
 |
| Letusan Mengerikan Gunung Sinabung |
"Masyarakat di beberapa desa di sekitar Gunung Sinabung, seperti Desa Sigarang-Garang, Kutagunggung, dan Sukanalu yang berjarak sekitar 3 km dari puncak kawah panik dan ketakutan meskipun sudah bersiap untuk transfer. Sebagian warga Dusun Sibintun yang nekad tinggal di rumahnya, terpaksa dikeluarkan oleh aparat menuju ke Kapit ke rumahnya yang telah mereka sewa. Hingga saat ini aparat masih melakukan patroli dan pemantauan di lapangan, "papar Sutopo melalui pesan tertulisnya, Jumat (3/4/2015) dini hari ..
Sebelumnya, tepatnya Sabtu 28 Maret 2015, sebanyak 795 KK (2.442 jiwa) warga Desa Sigarang-Garang dan Sukanalu telah dipulangkan karena sesuai rekomendasi PVMBG kedua desa tersebut selamat dari letusan Sinabung. Posko pengungsian erupsi Sinabung pun telah ditutup oleh Bupati Karo karena sudah tidak ada pengungsi.
 |
| Material Vulkanik dan Lava Pijar Menakutkan dari Gunung Sinabung |
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak mendaki dan melakukan aktivitas di dalam radius 3 km, dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 km untuk bagian selatan hingga tenggara (cenderung ke arah timur). (Selain itu) Sinabung merupakan bukaan lembah gunung tempat terjadi aliran lava dan awan panas.
