Marwan mengatakan mereka akan berkeliling ke beberapa desa bersama Iwan Fals. Dengan demikian, Marwan penyanyi Bongkar ini diharapkan dapat memberikan dorongan dan inspirasi bagi warga desa. Iwan dijadwalkan untuk berkolaborasi dengan seniman lokal sehingga masyarakat pedesaan dapat mengembangkan bakat dan karyanya. "Agar musik lokal dapat Go Nasional dan Internasional," kata Marwan.
Iwan mengaku senang diajak berkolaborasi dengan kementerian. Dia teringat pengalamannya tinggal di desa selama 15 tahun. Ia mengaku dulu banyak belajar banyak hal-hal dari alam. Dari desa ia juga membuat berbagai karya yang akhirnya disukai masyarakat.
Iwan Fals sebelumnya mengatakan dia terkejut ada kementerian yang mengurus desa. Dia berharap kehadiran pelayanan pemerintah didesa bisa menjadi semangat tambahan untuk memberdayakan desa.
Sayangnya, keterlibatannya dalam program pemerintah mendapat banyak kritikan. Tak sedikit yang menyayangkan langkah Iwan. Mereka menganggap, musisi vokal dikenal tumpul setelah ditunjuk duta desa.
"APA bedanya Anda dengan ketika anda menyanyi dulu, Anda ... menjilat dan patuh pada majikan," tulis akun @ AdiChandraChan1, Rabu (2015/01/04) kemarin.
"iwan yang dahulu bukan yang sekarang" akun continuedHas_Tanjung.
"Beruntung rezim yang dilawan @iwanfals dulu cuma rezim orde baru, coba kalau dia melawan rezim Jokowi, udah tinggal nama aja kali kaya situs Islam,” tulis @GusYehia.
Menyikapi kritikan-kritikan tersebut, Iwan mengaku kesal. Menjawab semua tudingan yang menyebutnya mendapat jatah dari pemerintah, dia berencana akan membuat lagu.
Melalui akun Twitter pribadinya, Iwan menulis, “Panas kali hatiku dibilang dapat “Jatah” hiiii emang saya cowok apaan, dasar pekok. Hehehe bikin lagu judulnya ‘Haram Jatah’ seru kali nih?”
