Potensi Solok Beserta Biografi Orang-orang Inspiratif

Jumat, 03 April 2015

Pendaki UIN Yogya hilang di Gunung Sindoro

Seorang pendaki dari Universitas Islam Negeri (UN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dilaporkan telah tersesat di Gunung Sindoro di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pendaki yang belum diketahui namanya ini terpisah dari rombongan yang mendaki melalui Pos Kledung, Kamis (02/04/2015) sore kemarin.

Gunung Sindoro.
Kasi Penangan Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Eko Awang mengatakan, mereka mendaki Gunung Sindoro melalui Pos Kledung pada Kamis sore.
"Kami mendapat laporan tersebut dari teman-teman Grasindo di Pos Kledung pada pukul 09.00 WIB dan kami terus mengirim satu tim SAR untuk melakukan pencarian," katanya.
Eko seperti dikutip ANTARA mengatakan, delapan orang anggota tim SAR BPBD Temanggung bersama anggota Grasindo saat ini sedang naik ke Gunung Sindoro untuk mencari pendaki yang terpisah dari rombongan tersebut.
Gunung Sindoro
Gunung Sindoro
"Kami belum tahu pasti siapa pendaki yang terpisah dari rombongan tersebut, karena dalam laporan Grasindo tidak menyebutkan nama," katanya.
Gunung Sindara, biasa disebut Sindoro, atau juga Sundoro (ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut) merupakan sebuah gunung volkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat. Gunung Sindara terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing.
Kawah yang disertai jurang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung, dan yang terbesar disebut Kembang. Sebuah kubah lava kecil menempati puncak gunung berapi. Sejarah letusan Gunung Sindara yang telah terjadi sebagian besar berjenis ringan sampai sedang (letusan freatik).
Hutan di kawasan Gunung Sundoro memiliki tergolong dalam hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Dari sejarah dan endapan hasil letusannya, diperkirakan letusan jenis strombolian mendominasi karakter letusan Dangadiha Sindoro.
Status gunung ini diturunkan menjadi Aktif Normal (Level I) pada 30 Maret 2012, terhitung mulai pukul 14.00 WIB. Pada 5 Desember 2011, gunung ini sempat dinyatakan aktif normal level I menjadi waspada level II.
Facebook Twitter Google+ Lintasme

Related Posts :

Back To Top