Perayaan usainya ujian nasional (UN) yang sedang digarap gabungan siswa SMA di Jakarta dan Bekasi terbilang keterlaluan. Mereka bukan lagi merencanakan kegiatan seperti sujud syukur massal, corat-coret, ataupun konvoi. Melainkan pool party alias pesta bikini.
Rencana gila itu terungkap setelah undangan berupa sebuah cuplikan video bertajuk ’GoodBye UN Pool Party Divine Production SPLASH AFTER CLASS’ diunduh ke YouTube. Ada lebih dari 3.000 orang yang sudah menyimak undangan pesta bikini di Pool Area The Media Hotel & Towers, 25 April mendatang itu.
Dalam undangan resminya, penyelenggara mengklaim kegiatan tersebut didukung sejumlah sekolah di Jakarta dan Bekasi.
Sekolah yang dicatut namanya antara lain, SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, Muse Rawamangun, SMA 38, SMK 50, SMK Musik BSD, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA 44, SMA 24, SMA 29, 26 Pembangunan, SMA 100, RRFAMS, dan SMA Insan Cendikia.
Lantas, apa serba-serbi pesta Splash After Class ini? Penelusuran, seperti dilansir dari situs javaparty.net, Splash After Class yang digagas oleh Divine Production’s ini akan digelar pada Sabtu, 25 April nanti. Di situs tersebut menerangkan, Splash After Class diilhami dari upaya untuk menghilangkan kepenatan atau stres usai ujian nasional.
”Are you strees out about national exam and you want to refresh your brain??? Let’s join us in GoodBye UN party!!!!”
Rencananya, pesta itu akan digelar di Media Hotel, Jakarta, yang diketahui terletak di Jalan Gunung Sahari 3, Sawah Besar, Jakarta. Untuk pemesanan tiket alias presale dikenakan biaya Rp150.000. Sementara untuk OTS (on the spot) atau tiket yang dijual pada hari H senilai Rp200.000.
Lebih gila lagi, tersedia juga tiket VIP yang berisi dua botol minuman anggur termurah dijual seharga Rp2.400.000. Sementara paket termahal yang berisi empat botol minuman plus ruangan dijual dengan harga Rp5.000.000.
Di situs itu juga mencantumkan sejumlah bintang tamu dan DJ, seperti Mahesa Utara, Putri Danizar, Adhel Maharani, G-Vaw, Electrooby, Gilbert, Aliens, dengan mic controller by MC Novel. Pesta itu juga mempunyai rules and policynya? No Drugs, No Weapon, and No Fight. Dan di undangan juga tertera semacam dress code: Bikini Summer Dress.
Para Siswi Cantik di Iklan Pesta
Dalam video itu terlihat sejumlah siswi SMA yang mengajak agar ikut dalam acara tersebut, padahal kenyataannya mereka mengaku sama sekali tidak tahu soal pesta bikini ini.
Kepala sekolah SMA 29 Ratna Budiarti mengatakan muridnya menjadi korban penipuan Devine Production. Sebab mereka tahunya iklan itu untuk pesta kelulusan biasa. Murid Ratna berjumlah 3 orang semuanya siswi dan berparas cantik, 1 anak IPS, 2 IPA.
"Ada teman mereka yang cowok dapat kabar dari pihak EO untuk dicariin model iklan. Terus siswa ini ajak 3 siswi yang cantik untuk syuting, si murid cowok ini bilang lu mau tekenal enggak, kalau mau ikut gw syuting aja," kata Ratna di Dinas Pendidikan DKI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Ratna mengatakan itu usai menghadiri rapat dengan Disdik terkait pesta bikini yang melibatkan 12 sekolah lainnya. Semuanya diundang ke Disdik untuk memberikan laporan.
Menurut Ratna, saat itu 3 siswinya mau diajak syuting karena lokasinya juga di lapangan sekolah. Namun sekolah tidak tahu menahu kapan pelaksanaan syuting itu.
"Siswi saya bilangnya syuting bulan Maret, tapi dari EO-nya nggak ada izin apa-apa ke sekolah. Kami nggak tahu ada kegiatan itu" ucapnya.
Setelah selesai syuting, ketiga siswi itu tidak pernah berkomunikasi lagi dengan pihak EO. Divine Production sendiri juga tidak pernah bilang kalau iklan itu akan dipakai untuk promosi pesta bikini.
"Mereka juga nggak nyangka bakal jadi iklan pesta bikini. EOnya bilang kumpul-kumpul saja, tidak ada berita kalau pool party. Pas pembuatan video diarahin dan dikasih teksnya sama EO disuruh gembira sambil ngomong depan kamera," katanya.
Retno menegaskan ketiga siswinya juga tidak pernah ikut acara tersebut. "Saya sudah memanggil siswinya dan tidak benar kondisinya seperti itu dan saya akan memastikan anak saya tidak ada yg sampai di sana," tegas Ratna.
"Menurut kami ini tindak kejahatan, eksploitasi pelajar. Jadi itu iklan itu benar-benar iklan pembohongan yang menggunakan anak kami. Ini suatu kejahatan," katanya.
Selain siswi di SMA 29, SMA 24 juga sempat muncul dalam iklan tersebut. Kepala sekolah SMA 24, Umaryadi mengatakan siswi tersebut kelas XII IPS. Namun dia juga tidak tahu iklan itu untuk acara pesta bikini SMA.
"Anaknya di XII IPS, tapi dia juga tidak tahu. Kami juga sempat menghubungi siswi itu, nah siswi tersebut sempat marah karena mereka disebut oleh EO. Mereka bilang pernah diajak oleh EO tapi mereka menolak," kata Umaryadi.