Potensi Solok Beserta Biografi Orang-orang Inspiratif

Kamis, 07 Mei 2015

Galendo Pasti Tak Bisa Terlupa Dech, Saat Menjelajahi Kabupaten Ciamis...





Menjelajahi Kabupaten Ciamis, tentunya kuliner yang satu ini jangan sampai terlewatkan. Ya, galendo nama kuliner khas dari Kabupaten Ciamis. Bagi para wisatawan, kuliner ini memang agak asing tapi banyak diburu. Terbuat dari kelapa, namun membuat para penikmaynya ketagihan.


Seperti yang dilakukan Familization Tour (Famtour) yang berjumlah 25 orang ini berkesempatan berkunjung ke Saung Galendo milik H. Endut Rohadi di Kampung Cilame, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Dari sana para peserta mendapat informasi tentang tata cara membuat Galendo. Mulai dari bahan baku hingga proses pengemasan.


Menurut H. Endut, bahan baku kelapa didatangkan langsung dari sekitar Ciamis dan Banjar. Dalam 1 hari, H. Endut harus menyiapkan sekitar 1500 kelapa tua, sebagai bahan dasar Galendo. “Harga kelapa saya beli dari petani 1800 perkelapanya. Untuk menghasilkan Galendo setiap harinya sekitar 1 kwintal kelapa diolah,” ujarnya.


Sedangkan cara pembuatanya, setelah proses pemotongan kelapa hingga di parut, bahan kelapa kemudian digodok bersama air kelapa selama 2 jam hingga kering, berwarna coklat dan menghasilkan minyak, yang biasa disebut minyak keletik.


”Bahan untuk membuat Galendo, mulai dari ampas kelapa hingga batoknya, tidak ada yang dibuang. Ampas buat pakan bebek atau ayam, batok kelapa, selain dipakai buat alat pembakaran Galendo juga dimanfaatkan untuk kerajinan,” jelas H. Endut.


Setelah Galendo dikemas dengan berbagai macam kemasan, Galendo  dijual antara Rp 60 -  Rp 65 ribu perkilo gramnya, tergantung kemasan yang dipakai.



“Harganya bermacam-macam gimana pengemasan akhirnya. Sedangkan untuk minyak keletik, harganya Rp 15 rb perkilogramnya,” tambahnya.


Distribusi Galendo ini, kata H. Endut sudah dikirim ke Jakarta, Bandung, Ciamis, Tasikmalaya dan daerah lainnya. H. Endut berbisnis Galendo ini sejak tahun 1984. Sejak itu, bisnis di bidang ini membuat omzetnya semakin meningkat. Galendo walaupun dari kelapa namun sangat memikat hati.


“Alhamdulilah, semenjak usaha Galendo ini berjalan hingga sekarang bisa membuka Saung Galendo dan memperbesar lahan pabrik. Pekerjapun jadi bertambah, mulai dari tim pembuatan Galendo hingga pengemasan. Sekitar 30 orang pekerja, bekerja setiap harinya. Ada yang dibayar borongan, ada juga yang dibayar tiap hari. Seharinya 30 hingga 50 ribu perorangnya,” ujarnya.  


Sumber: galawisata
Facebook Twitter Google+

Back To Top