
Presiden Jokowi ini cukup beruntung dengan sikap SBY selama ini. Meski bukan bagian koalisi, presiden ke-6 tersebut selalu membela dan mendukung pemerintahan Jokowi. Tapi, dukungan tersebut tentu harus ada timbal baliknya.
Setiap muncul di depan publik, SBY memang selalu memberikan dukungan dan pembelaan terhadap Presiden Jokowi. Dalam tiga hari terakhir saja, SBY tiga kali memberikan pembelaan dan dukungan ke Jokowi. Saat menjadi pembicara diskusi di Universitas Nasional Jakarta kemarin, SBY memuji revolusi mental yang diusung Jokowi.
"Saya setuju 100 persen," kata SBY.
Satu hari sebelumnya, saat bicara di depan kader Insan Muda Demokrat Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, SBY juga memberikan dukungan terhadap Jokowi. Dia memastikan partainya tidak akan menghambat program dan kerja pemerintahan Jokowi.
"Wajib hukumnya memberikan kesempatan dan dukungan agar pemerintahan Jokowi mengemban tugasnya dengan baik. Jangan diganggu! Jangan!" tegas SBY kepada kader Demokrat yang hadir saat itu.
Usai memberikan pidato di Konferensi Parlemen Asia Afrika di gedung DPR, Senayan, Kamis lalu, SBY juga memberikan dukungannya ke Jokowi. SBY menyebut, pidato Jokowi dalam pembukaan KAA sangat bagus dalam kancah Indonesia di dunia global.
Pembelaan dan dukungan dari SBY bukan kali ini saja. Saat Jokowi belum dilantik, SBY juga sudah memberi dukungan serupa. Saat itu, SBY mempersilakan tim transisi bentukan Jokowi untuk masuk ke kementerian-kementerian teknis guna mendesain arsitektur kabinet untuk Jokowi.
Guru besar politik Universitas Indonesia Prof Maswadi Rauf melihat, dukungan dan pembelaan dari SBY selama ini jelas menguntungkan Jokowi.
"Jelas itu keuntungan buat Jokowi. Bagaimana pun, SBY kan mantan presiden. Maka, dukungannya sangat membantu pemerintahan Jokowi," ucapnya , Sabtu (25/4) malam.
Namun, pembelaan dan dukungan SBY tersebut tidak gratis. Maswadi melihat, SBY melakukan itu salah satunya karena tidak mau dikritik Jokowi atas kinerjanya saat masih memerintah dulu. Pasalnya, selama ini Jokowi memang suka nyentil-nyentil SBY.
"Dukungan SBY itu salah satunya bertujuan supaya Jokowi tidak mengkritik pemerintahannya. Padahal, sah-sah saja Jokowi mengkritisi untuk perbaikan. Pemerintahan baru kan memang bertugas memperbaiki pemerintahan sebelumnya," jelas Maswadi.
Pandangan sama disampaikan analis politik Universitas Hasanuddin Adi Suryadi Culla. Menurutnya, di saat banyak kritikan dan ketidakpuasan publik, jelas dukungan dari SBY sangat berarti bagi Jokowi. Dukungan itu bisa membuat Jokowi lebih pede dalam bekerja.
"Tapi ingat, dukungan itu tidak gratis. Harus ada timbal baliknya, harus ada resiprokalnya,” jelas Adi, Sabtu (25/4) malam.
Sebagai ketua umum partai, Adi melihat SBY jelas punya kepentingan terhadap Jokowi yang saat ini sedang berkuasa. Bisa saja, dukungan itu dilakukan agar Demokrat tidak digangu oleh pemerintahan Jokowi.
Yang jelas, kata Adi, apapun motifnya, dukungan dan pembelaan dari SBY tersebut harus bisa meningkatkan kinerja pemerintahan Jokowi.
"Dukungan itu harus menjadi vitamin dan juga evaluasi agar pemerintahannya lebih baik," tandasnya.
sumber: rmol