Bukittinggi,minang terkini
Pasca kematian 2 ekor anak Harimau Sumatera dan 2 ekor anak Harimau dahan di TMSBK(Taman Marga Satwa Budaya Kinantan) kota Bukittinggi di bulan ini saat kunjungan lebaran idul fitri 1437H yang kematian hewan ini terkesan sengaja ditutup-tutupi oleh Dinas Budaya dan Pariwisata(Disbudpar) Bukittinggi terutama petugas TMSBK.Setelah mencuatnya kematian 4 ekor anak Harimau dari berbagai informasi dari masyarakat dan media membuat Anggota DPRD Kota Bukittinggi menjadi geram karena kematian satwa langka yang dilindungi ini baru terkuak jum'at kemarin(15/7).
Anggota DPRD komisi 3 yang mendatangi TMSBK adalah:Rusdi nurman(ketua)Jon edwar(sekretaris) dan dodi muis st.pangeran merespon dan menindak lanjuti dengan turun melihat ke layak yang didampingi Kadis Budpar Melvi abra dan Kabid TMSBK Ikbal meninjau kondisi binatang dan kandang.
Rusdi nurman ketua komisi C meminta klarifikasi kepada pihak Disbudpar bagaimana anak harimau bisa mati secara bersamaan di kebun binatang,"kita tidak ingin ada yang tidak berkompoten menjadikan konsumsi yang tidak baik di masyarakat,makanya kita dari komisi 3 sebagai mitra kerja Disbudpar meminta untuk menjelaskan meskipun ada kelalaian dan kepada kadis dan kabid TMSBK jangan ada yang ditutup-tutupi masalah di TMSBK ini"ujar rusdi.
Kadis Budpar Melvi abra membantah dugaan kematian anak harimau tersbut dianiaya atau perlakuan kurang wajar,"kalau memang ada buktinya pihak kami yang memperlakukan binatang yang tidak wajar,silahkan lihatkan kepada kami,sementara kita masih menunggu hasil diagnosa dari dokter hewan,matinya keempat harimau tersebut menurut analisa dokter kita adalah kelainan genetika"
Rusdi nurman juga menambahkan sangat berterima kasih kepada pemerhati dan penggiat pariwisata untuk sama-sama mengawasi pariwisata bukittinggi dan mengambil sebuah hikmah atas kejadian di TMSBK ini.(rudi/mt)
Source http://ift.tt/29Mre8e