TANAH DATAR, MINANGTERKINI.COM,- Siapa sangka gadis bertubuh mungil, Wahyu Putri Murti (12) hanya anak seorang buruh tani mampu mewakili Sumatera Barat dalam kejuaraan atletik O2SN SD tingkat Nasional di Jakarta.
Secara fisik, siswi SDN 29 Merapi Penyalaian Kabupaten Tanah Datar tidak menyakinkan, namun berkat kegigihan berlatih dengan keterbatasan ekonomi yang dimiliki keluarganya, Murti sanggup memberikan yang terbaik bagi daerah.
Bahkan, Murti yang didamping pelatihnya Dhio Pantosa dan guru pembimbingnya Rano Effendi kepada minangterkini.com, rabu (20/07/16) mengaku tak pernah mengira dapat meraih prestasi membanggakan tersebut. Dengan alasan tidak memiliki uang ia akan mengubur cita citanya menjadi atlet nasional.
"Tentu saya sangat senang bisa melihat ibukota Jakarta," tutur gadis peraih 2 emas kejuaraan Atletik O2SN tingkat provinsi Sumatera Barat ini dengan nada polos.
Dhio Pantosa, pelatih atletik Murti juga mengaku jika keberhasilan Murti adalah kepuasan tersendiri baginya dan bagi sekolah tempat Murti selama ini menimba ilmu.
"Kami sangat senang, dengan keberhasilan Murti yang mampu mewakili Provinsi Sumatera Barat berlaga di kejuaraan atletik Nasional tingkat SD yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Juli mendatang di Jakarta" ujar Dhio yang terus memotivasi Murti dalam pelatihan yang ia berikan.
Awalnya ujar Dhio, ia dengan pembina lainnya merasa pesimis untuk bisa memberangkatkan utusan dari Tanah Datar ini ke ajang Nasional, namun berkat kegigihan pihak sekolah akhirnya gadis dari kaki gunung Merapi ini mampu mewujudkan harapannya.
"Untuk ivent ini, tidak mungkin kami memberikan beban kepada orang tua Murti yang hidup hanya pas pasan, dengan melihat kegigihan anak ini menambah keyakinan kami untuk tetap memperjuangkan ia ikut dalam kompetisi ini," tambah Dhio.
Kegigihan Murti yang telah dibuktikan dengan perolehan medali emas ucap Dhio, seharusnya diperhatikan pihak terkait dalam pembinaan atlet berprestasi di Tanah Datar.
"Kami berharap, Murti dapat dilirik menjadi atlet berkat prestasinya di Ragunan nanti, dengan demikian ia sudah dapat meringankan bahkan membantu beban orang tuanya yang hanya bekerja sebagai buruh tani," harap Dhio.
Sementara itu Nettia Murni Kepala Sekolah SDN Merapi Panyalaian X Koto mengakui jika selama ini Murti merupakan siswi berprestasi yang berasal dari keluarga yang kurang mampu.
"Keluarga Murti bisa dikatakan keluarga kurang mampu, namun berkat prestasi yang ia berikan kepada sekolah dan daerah, kamipun meringankan biaya pendidikan dan kebutuhan lainnya kepada Murti," ujar Nettia Murni.(mt/doy)
Source http://ift.tt/2aecDTN
