http://ift.tt/28Zh3vT - Berbagai dukungan disampaikan banyak pihak supaya kontingen Kota Padang selaku tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV-2016 kembali mampu keluar sebagai juara umum untuk kali ke-14. Dukungan ini juga diberikan oleh DPRD Padang, khususnya disisi bonus bagi peraih medali.
Pihak legislatif ini berharap nominal bonus peraih medali agar ditingkatkan, lebih baik dari kucuran pada Porprov XIII-2012 di Dharmasaraya, dimana peraih medali emas diganjar bonus Rp20 juta, perak Rp10 juta dan perunggu Rp5 juta dengan total anggaran bonus Rp5 miliar lebih.
Hal itu disampaikan DPRD Padang pada saat hearing dengan pengurus KONI Padang, Selasa (25/10) di sekretariat KONI Padang. Dalam kunjungan tersebut dihadiri Ketua Komisi IV Surya Jufri Bitel serta anggota Komisi IV lainnya, Iswandi Mukhtar, Fakhri Bahar dan Usman Ismail.
Ketua Komisi IV DPRD Padang, Surya Jufri dikesempatan itu, menyampaikan mendukung penuh target KONI Padang untuk kembali mempertahankan sejarah sebagai juara bertahan abadi. Namun hal yang tak terpenting menurut Bitel, sapaan akrab Surya Jufri adalah mengawinkan sukses prestasi dan sukses pelaksanaan.
Ia juga menegaskan agar KONI Padang “concern” pada prestasi dan kebutuhan atlet. Ia menjanjikan jika anggaran bonus yang awalnya dianggarkan Rp6,5 miliar kurang karena, banyaknya medali yang diraup akan dianggarkan lagi pada APBD induk 2017.
"Kita inginkan bonus Padang lebih besar dari kabupaten dan kota yang lain. Kita akan kawal ini. Jangan sampai bonus ditahan lama-lama seperti kisah pada Porprov di Dharmasraya tahun 2012 lali,” tutup Bitel.
Kunjungan legislatif disambut langsung Ketua KONI Padang Agus Suardi, Kadispora Padang yang juga ketua V Porprov Sumbar Suardi Junir, Waketum I KONI Padang Davitson dan pengurus lainnya.
H. Agus Suardi, memberikan apresiasi positif atas kedatangan legislatif Kota Padang. Pria yang akrab disapa “Abien” ini menyambut baik terkait peningkatan bonus bagi atlet peraih medali nantinya. Hal serupa sudah direncanakan KONI Padang.
“Pastinya jumlah bonus yang akan diterima para atlet peraih medali lebih besar dari yang diterima waktu Porprov 2014 di Dharmasraya lalu,” kata Abien.
Sedangkan, Wakil Ketua Umum I Panitia Pelaksana Porprov, Davitson dalam paparannya menyampaikan, pada Porprov yang digeber mulai dari tanggal 19 hingga 29 November nanti seluruh pengurus cabang olahraga berniat meraih juara umum.
“Bukan saja juara umum di klasemen akhir, target Pengcab malah juara di 34 cabang baik yang resmi dipertandingkan maupun ekshebisi,” bebernya.
Kadispora Padang Suardi menambahkan, secara prinsip persiapan tuan rumah nyaris sempurna. Tinggal saat ini adalah mengejar penyelesaian beberapa venue olahraga termasuk perbaikan lintasan atletik.
Panpel menurutnya juga tengah menunggu kontribusi 18 kabupaten kota berupa bantuan pelaksanaan masing-masing Rp100 juta. Bantuan itu menurutnya paling lambat diserahkan sebelum tanggal 20 November atau tepatnya sebelum tekhnical metting.
Pada Porprov 2019 lanjutnya, akan melibatkan sebanyak 2310 orang wasit juri. Sementara peserta yang terdaftar sebanyak 8564 orang atlet dan ofesial yang berasal dari 19 kabupaten dan kota.
“Yang tengah kita kerjakan saat ini adalah melakukan perbaikan beberapa venue seperti lapangan basket, voli dan paralayang yang segera rampung. Untuk paralayang saat ini bermasalah pada lokasi mendarat yang direncanakan di Pantai Air Manis. Persoalannya hanya menyangkut tempat mendarat, kita harus lakukan pemindahan kedai milik masyarakat dan pencabutan 8 pohon pinus di lokasi tersebut,” jelas Suardi.
Saat ini menurutnya tengah dikejar perbaikan venue panjat tebing di GOR Agus Salim dan venue atletik.
“Untuk atletik yang bermasalah adalah lintasannya karena, anggaran perbaikannya tidak ada di DPA. Untuk solusinya akan kita masukkan ke anggaran perubahan provovinsi,” jelas Suardi.
Lambannya perbaikan lintasan, katanya tak terlepas dari dipakainya stadion oleh Semen Padang FC di gelaran Indonesian Soccer Championship (ISC) A-2016.
“Seperti diketahui Semen Padang FC masih akan memainkan partai home 3 di Stadion Agus Salim. Sesudah tanggal 28 Okteber baru bisa diperbaiki. Namun dengan catatan tidak begitu memenuhi tuntutan PASI Sumbar yang menurut kisaran membutuhkan anggaran total Rp900 juta. Jika memang ada anggaran sebanyak itu harus pula melalui tender yang jelas akan memakan waktu, apalagi tenggat waktu penyelesaian venue hingga 4 November,” terang Suardi.
Meski begitu, panpel lanjutnya bakal tetap mengoptimalkan perbaikan lintasan atletik, meski anggarannya tidak ada di DPA.
Dibagian lain, pembukaan akan dimulai dari proses pengambilan api Porprov pada tanggal 17 November di Pariangan, Tanahdatar. Pengambilan api di batas kota hingga acara pembukaan dan penutupan akan menjadi tanggungjawab Event organizer (EO).
Source http://ift.tt/2ejFMPt
