MASYARAKAT : PEMERINTAH JANGAN TUTUP MATA, TANAH DATAR BISA BERSTATUS DARURAT CABUL
TANAH DATAR, MINANGTERKINI.COM,- Wajar, jika masyarakat berbicara sesuai dengan versinya, lantaran sudah geram dengan berita berita cabul yang menghiasi media massa akhir akhir ini di Tanah Datar. Baik cetak maupun online serentak memberitakan prilaku menyimpang yang dilakukan oleh oknum warga. Bukan saja anak dibawah umur, wanita dewasapun tak luput dari incaran para pelaku.
Buktinya, belum usai penyidikan polisi terhadap NH (30) alias Rino warga Tabek Akiang Nagari Tanjung Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar, hari ini polisi kembali mengamankan pelaku berprilaku menyimpang lainnya.
Adalah Eri (37), Jorong Kampung Baru Nagari Baringin Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar, yang ditangkap usai mengagahi Bunga, 22 (nama samaran) pada Sabtu (29/10/16). Menurut informasi, korban merupakan seorang mahasiswa sebuah Perguruan Tinggi di Batusangkar.
Korban mengaku, ia dipaksa melakukan oral sex terhadap pelaku di Lapangan Cindua Mato Kota Batusangkar. Ironisnya, perbuatan pelaku dilakukan disaat Batusangkar mengadakan Festival Pesona Budaya Minangkabau yang diadakan oleh pemerintah setempat.
Kapolres Tanah Datar AKBP. Irfa Asrul Hanafi didampingi Kasat Reskrim AKP. Anton Luther membenarkan jika pihaknya kembali melakukan penangkapan pelaku cabul atau pemerkosaan berinisial Eri. Bahkan menurut kapolres, korbannya diduga lebih dari 5 orang.
"Untuk korban dari pelaku ini masih kita dalami, dan korban yang sudah melapor yakni salah seorang mahasiswa yang tidak senang dengan perbuatan pelaku saat memaksanya melakukan oral di lapangan tersebut," ujar Irfa Asrul.
| Eri, pelaku cabul terhadap salah seorang mahasiswa di Batusangkar saat diamankan polisi. |
Awalnya, ucap Kapolres Irfa korban bertemu pelaku di lapangan Cinduo Mato Kota Batusangkar. Pelaku lalu membawa korban untuk berjalan-jalan keliling lapangan, tepat di pojok gor lapangan, pelaku memaksa korban untuk melakukan oral sex.
"Setelah menerima laporan korban, kami langsung mengamankan pelaku. Dari pengakuan pelaku, ternyata masih ada 5 orang lagi yang telah menjadi korbannya, jadi total ada 6 korban, namun kami masih melakukan pengembangan", Tutur Kapolres.
MASYARAKAT : TANAH DATAR BISA BERSTATUS DARURAT CABUL
Sementara itu, salah seorang masyarakat Jufrinaldi (48) perantau Bandung asal Tanah Datar kepada minangterkini.com, Sabtu (29/10/16) melalui cellulernya mengatakan, ia sangat prihatin dengan isu dan berita yang terjadi belakangan seputar Tanah Datar. Maraknya kasus cabul di Luhak Nan Tuo yang ia ikuti di berbagai media sangat tidak bagus jika pemerintah masih mendiamkan masalah ini.
"Kita harus jeli, ini bukan lagi sebagai berita biasa. Rentan waktu kejadiannya cukup dekat, dan jangan salahkan jika masyarakat mengatakan jika Tanah Datar berstatus Darurat Cabul. Jika hal ini sudah berkembang, berarti pemerintah saat ini belum mampu menjalankan visi dan misi Tanah Datar kedepan," tegas perantau asal Rambatan ini.
Selain itu, ia berharap pemerintah dapat menjalankan visi dan misi yang sudah mereka sampaikan kepada masyarakat ketika hendak dipilih dulu. Ironisnya, kurang maksimalnya peran pemerintah daerah kata Jufrinaldi sangat berpotensi memunculkan opini liar, yaitu pemerintah daerah dianggap ikut berkontribusi menghancurkankan gerasi penerus bangsa ini, karena semua korban merupakan anak dibawah umur yang mana mereka adalah generasi penerus bangsa, dan sudah bisa di prediksi jika para korban kejahatan seksual tersebut akan mengalami trauma psikis yang akan menghancurkan masa depan mereka.
"Sudah waktunya, pemerintah mematahkan opini masyarakat jika status daerah menjadi darurat cabul, tulis itu," pungkas pengusaha yang religius ini.(mt/doy)
Source http://ift.tt/2ePub9G
