Nola,"dinding lambung dan usus anak Harimau terjadi pendarahan dikarenakan 2 hari tidak diberi makan"
Bukittinggi,minang terkini
Terkait matinya 2 ekor anak Harimau Sumatera dan 2 ekor anak Harimau/macan Dahan di TMSBK(Taman Marga Satwa Bukittinggi Kinantan)beberapa hari lalu yang terkesan sengaja di tutupi oleh pihak TMSBK penyebab matinya Satwa yang dilindungi akhirnya Pemko Bukittinggi mengklarifikasi dan memaparkan penyebab kematian anak Harimau yang lahir hampir bersamaan di bulan Januari kemarin.
kondisi anak Harimau masih dalam perawatan sebelum mati |
Walikota Ramlan nurmatias mengatakan kejadian matinya anak harimau menjadì sorotan publik akhir-akhir ini baru bisa diklarifilasi dikarenakan menunggu hasil pemeriksaan sementara dari Tim medis"pada saat ini kita bisa mendengarkan langsung tanggapan dari pihak TMSBK"jelas Ramlan dalam jumpa persnya di ruang TUP Wako senin(18/7)yang juga dihadiri oleh Wawako Irwandi,Kadis Budpar melvi abra,Kabid TMSBK Ikbal dan dokter hewan Trinola bserta jajaran terkait lainnya.
Trinola sebagai Dokter Hewan di TMSBK menjelaskan khusus penyebab kematian anak Harimau kronologis awalnya tanggal 8 mei 2016 pihaknya mendapat laporan Satwa tidak bisa berjalan dan hanya bisa menyeret-menyeret kakinya sehingga harus dipalpasi(meraba bagian tubuh yang di curigai sakit)sehingga dibawa ke padang untuk dilakukan rontgen di klinik dinas pertanian propinsi di padang pada tanggal 9 mei,selain rontgen juga dilakukan pemeriksaan darah lengkap,"dari hasil rontgen ditemukan adanya rongga atau tidak merapatnya tulang rawan yang ada di panggul,sementara anak harimau betina caput aldius ulnanya bergesekan sehingga diberikan terapi lanjutan"ujarnya..Lebih lanjut nola menambahkan Satwa tidak kelihatan gemuk/obesitas karena banyaknya lemak yang di dalam jantung,"apabila pola pakan satwa sesuai diberikan 10% dari berat badan,dengan pemberian multi vitamin sekali seminggu dan susu tambahan dan dari aktifitas satwa tentu tidak akan ada lemak seperti di gambar terlihat banyak nya lemak menutupi jantung,pada hati anak harimau ini pun terjadi hemoragi(pendarahan)yang seharusnya permukaan hati licin,sementara dalam pemeriksaan terjadi lekukan,begitu juga dengan dinding lambung terjadi pendarahan dikarenakan satwa sudah 2 hari tidak makan sehingga terjadi gesekan dinding lambung dan pada dinding usus juga terjadi pendarahan karena kurang makanan.
Maka pihak TMSBK melaui Tim medis dalam paparannya menyimpulkan hasil diagnose sementara penyebab kematian 4 ekor anak Harimau ini adalah:
A.Harimau/Macan Dahan mempunyai anak 3 ekor,penyebab kematiannya
1.Macan Dahan berkelamin jantan mati dalam kandungan(mati tanggal 8 Januari 2016).
2.Macan Dahan berkelamin betina diagnose sementara akibat Dispone(mati tanggal 21 April 2016).
3.Macan dahan berkelamin jantan diagnpse sementara akibat enteritis(mati tanggal 10 mei 2016).
B.Harimau Sumatera mempunyai anak 2 ekor,penyebab kematian
1.Anak Harimau berkelamin Betina hasil diagnose sementara komplikasi jantung koroner,enteritis akut(mati tanggal 30 Juni 2016).
2.Anak Harimau berkelamin Jantan hasil diagnosa sementara Enteritis akut(mati tanggal 1Juli 2016).
Sementara Kabid TMSBK Ikbal mengatakan kepada masyarakat baru bisa menyampaikan informasi kematian anak harimau ini tanggal 1Juli kemaren karena masih mengumpulkan data pemeriksaan sementara"karena untuk satwa Harimau Sumatera sampai keturunan ke-3 masih dipantau oleh Dunia,makanya dengan kondisi yang ada kita sangat berhati-hati sekali untuk mengeksposnya meskipun masih menunggu hasil Data Labor"tandasnya.(rudi/mt)
Source http://ift.tt/29QBts9