Bukittinggi,minang terkini
Dua ekor anak harimau sumatera dan dua ekor anak harimau dahan yang yang lahir di TMSBK(Taman Marga Satwa Bukittinggi Kinantan)bulan Februari 2016 lalu tewas.Dugaan tewas nya satwa langka yang dilindungi ini baru terungkap saat lebaran Idul fitri lalu. Penyebab kematian anak harimau ini terkesan ditutupi oleh berbagai pihak terutama petugas TMSBK sendiri.
Dari informasi yang dihimpun wartawan dilapangan, kedua anak harimau sumatera ini mati diduga ada kekerasan oleh pawang binatang tersebut. "Anak harimau tersebut mati sebab adanya perlakuan tidak wajar dari pawang serta pemberian makanannya selalu dilalaikan. Bukan adanya keracunan atau kurang perawatan,kejadian matinya anak harimau tersebut pada tanggal 8 dan 9 bulan ini saat lebaran Idulfitri"ujar salah seorang pegawai TMSBK yang tidak ingin disebutkan namanya.
Kabid TMSBK Bukittinggi Ikbal YANG ditemui minangterkini.com Jum'at(15/7)membenarkan kematian dua ekor anak harimau sumatera dan dua anak harimau dahan beberapa hari yang lalu. "ketika saya tugas studi banding ke Singapura bulan lalu saya mendapat informasi kedua anak harimau sumatera ini tidak bisa berjalan,sampai sekarang kita belum mendapat laporan yang jelas hasil diagnosa dokter hewan penyebab kematian anak harimau ini,sedangkan matinya anak harimau dahan dari informasi dari dokter ada kelemahan genetika atau semacam lemak kuning didekat jantungnya,"ujar Ikbal
Ikbal juga menambahkan perawatan satwa kewenangan mutlaknya terletak pada keper atau pawang dan apabila satwa sakit baru dokter hewan yang menangani. "bisa saja ada unsur kelalaian, "tandasnya.
Dari pantauan lapangan terlihat kandang anak harimau sumatera tersebut terlihat sudah kosong.(mt/rudi)
Source http://ift.tt/29WSAJP