Add caption |
Minang Terkini : Sebanyak 45 unit kendaraan dinas yang dipakai Aparatur Sipil Negara (ASN) Bukittinggi ditarik oleh Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi melalui Bidang Aset Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD), penarikan tersebut disebabkan karena banyaknya kendaraan yang tidak terawat serta disalah gunakan.
Dari 45 unit tersebut, 28 diantaranya kendaraan roda dua dan 17 unit roda empat. Kendaraan tersebut selanjutnya didata kembali dan dievaluasi agar dapat dimanfaatkan lebih efisien di masa datang.
Penarikan tersebut disebabkan karena banyaknya kendaraan dinas yang disalah gunakan oleh ASN sendiri, penarikan sendiri terjadi setelah Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias bersama Wakil Wali Kota Irwandi dan Sekretaris Daerah Yuen Karnova melaksanakan pemeriksaan kendaraan dinas pada Senin (5/9/2016) pagi.
“Kita tidak ingin kendaraan dinas digunakan tidak sesuai peruntukannya,” kata Walikota Ramlan Nurmatias di sela-sela pemeriksaan seluruh kendaraan dinas Pemko Bukittinggi di pelataran balaikota.
Selain melakukan penarikan terhadap kendaraan yang diluar kegunaan, pimpinan daerah juga meminta tim Satuan Kerja Keamanan Ketertiban Kota (SK4) untuk menertibkan kendaraan yang disinyalir dipakai oleh keluarga ASN.
SK4 yang dikomandoi Satpol-PP diperintahkan untuk menjaring dan mengambil kendaraannya jika kedapatan di lapangan.
“Kita mesti tegas, karena sepeda motor plat merah itu bukan untuk pergi sekolah, makanya Satpol-PP kita minta untuk mengambilnya nanti di lapangan,” tegas Ramlan Nurmatias.
Khusus Pemko Bukittinggi sendiri kendaraan dinas ternyata cukup banyak. Dari data yang ada pada Bagian Aset tercatat sekitar 608 sepeda motor, 260 roda empat berupa truk dan bus, serta 36 becak motor yang digunakan pengangkut sampah.
Pengecekan di pelataran balaikota dilakukan menurut kelembagaan (SKPD) secara bergantian.
Satu-persatu roda dua diperiksa komponen, kelengkapan dan juga administrasinya. Demikian pula jenis kendaraan dinas yang lainnya. Bahkan, khusus roda empat juga diperiksa komponen mesin secara keseluruhan dan juga di dalam kabin serta bagasi.
Dari pemeriksaan itu, ada juga kendaraan bermasalah, seperti kurang perawatan, seperti tutup minyak rem hilang dan diganti plastik. Ada juga administrasi (peruntukkannya) tidak jelas. Demikian pula kendaraan yang seharusnya dipakai oleh kaum pria ternyata dalam keterangan pemakaian oleh perempuan.
Melihat kenyataan tersebut, kontan saja wali kota dan wakil wali kota kaget mendapati satu unit motor yang idealnya dipakai kaum bapak tapi ternyata digunakan ASN perempuan. Semua kendaraan yang bermasalah tersebut langsung ditarik. Surat tanda Nomor Kendaraan (STNK ) diambil dan kendaraan ditinggalkan di balaikota untuk sementara.
Namun, selain itu ada juga kendaraan dinas yang terpelihara dengan baik seperti perawatan yang bagus, sehingga membuat mata enak memandang. Pisik kendaraannya juga bersih dan rapi. Khusus hal ini Wali kota Ramlan pun memberikan apresiasi terhadap pemakai dan secara spontan memberikan hadiah berupa uang senilai Rp300 ribu rupiah.
“Kepedulian mereka yang merawat dan memakai kendaraan dinas dengan penuh tanggungjawab dan sesuai peruntukkan, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan,” jelas Ramlan Nurmatias.(gus)
Source http://ift.tt/2cfxkkG