Add caption |
Minang Terkini Kota Malang dan Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur merupakan dua kota yang dinilai berhasil menerapkan sistem tata kelola pelayanan berbasis teknologi dan akan diadopsi pemerintah daerah se-Indonesia.
Hal inilah yang menarik Komisi I DPRD Kota Bukittinggi untuk melakukan kunjungan kerja (kunker) masa sidang III di kedua daerah tersebut selama empat hari pada 9 hingga 12 Oktober 2016.
Menurut Ketua DPRD Bukittinggi Beny Yusrial, dipilihnya kedua daerah ini sebagai daerah tujuan kunker karena keduanya sudah berhasil mengimplementasikan Smart City dan E-Government sebagai teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan pemerintahan daerah.
“Kedua daearh ini kami lihat sudah berhasil menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam membantu pengelolaan daerah. Apalagi kedua daerah ini terutama Surabaya sudah menjadi pilot project bagi daerah lain di Indonesia,” tukasnya, Kamis (13/10/2016).
Beny Yusrial menerangkan, bahwa rencana pemanfataan teknologi dan informasi e-government ini, sebelumnya sudah dibuatkan MoU oleh Walikota Bukittinggi dan beberapa kepala daerah di Sumbar beberapa waktu lalu dengan Pemko Surabaya.
Dalam kunker Komisi I masa sidang III dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Beny Yusrial dan Ketua Komisi I M. Nur Idris (PAN) bersama anggota, Jusra Adek (Golkar), Nursyida (Demokrat), Farale Sijabat (PDIP), dan Dedi Fattia (PPP).
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Bukittinggi menambahkan , dengan program IT ini, proses administrasi dan birokrasi dapat berjalan dengan efisien dan lebih transparan. Ia mengaku, paparan yang disampaikan oleh tim teknis kota Malang tentang smart city dan e-government Surabaya sangat baik untuk dicontoh kota Bukittinggi.
“Contohnya, usulan perencanaan pembangunan melibatkan masyarakat secara online melalui aplikasi e-Musrenbang. Penganggaran dapat dihemat hingga 30% dengan aplikasi e-Budgeting. Dengan memanfaatkan aplikasi e-Budgeting, standard satuan harga tiap-tiap SKPD terstandarisasi,” terangnya.
Menurut M. Nur Idris, program ini juga sangat membantu Walikota dalam melakukan pemantauan melalui aplikasi e-Controlling. Masih menurut Idris, pegawai mendapat tambahan penghasilan melalui aplikasi e-Performance. Melalui e-Performance, pegawai memasukkan laporan pekerjaan setiap hari dengan bobot kerja yang mempengaruhi jumlah rupiah yang ia peroleh.
M. Nur Idris menambahkan, disamping study banding ke Pemko Malang dan Surabaya untuk belajar IT. Komisi I DPRD Bukittinggi juga bersilaturrahmi dengan perantau minang Sehati di kota Malang dan perantau Gebu Minang Jawa Timur dan Pengurus ikatan keluarga Kurai Limo Jorong Surabaya.
“Di Kota Malang, kami bertemu dengan pengurus Minang sehati dan di Surabaya bertemu dengan pengurus Gubu Minang yang dipimpin Bapak Sumarzen dan Sekum Zulyondri. Sementara dengan ikatan kurai dibawah pimpinan Bapak Marlius Barat,” ujar Idris.
Dalam pertemuan perantau ini, banyak masukan yang diperoleh untuk kemajuan pembangunan kota Bukittinggi, baik bidang pendidikan, perdagangan dan pariwisata. Intiya, perantau siap membantu pembangunan kota Bukittinggi.(gus)
Source http://ift.tt/2ea4lvR