Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) pada Kamis 2 April 2015 memastikan, Marwan menemui ajalnya dalam serangan yang menewaskan 44 polisi Filipina itu.
Kepastian tewasnya Marwan sebagaimana yang dilaporkan oleh BBCNews berdasarkan dari data forensik yang diselidiki FBI.
"Setelah melalui uji data forensik dan informasi dari rekan Filipina, FBI menyatakan Zulkifli Abdhir alias Marwan tewas," kata pihak FBI yang juga dikutip oleh kantor berita AFP.
Dengan kepastian tewasnya, nama Marwan kini sudah dikeluarkan dari daftar teroris paling dicari FBI.
Sementara menurut Reuters yang mengutip sumber FBI, identifikasi kematian Marwan juga ditemukan dari analisis DNA yang berasal dari jarinya yang putus.
Untuk diketahui, Marwan adalah dalang di balik serangan bom di Filipinan pada 2006 dan Bom Bali 2002. Di dalam internal JI, Marwan termasuk seorang tokoh terkemuka.
Kepastian tewasnya Marwan sebagaimana yang dilaporkan oleh BBCNews berdasarkan dari data forensik yang diselidiki FBI.
"Setelah melalui uji data forensik dan informasi dari rekan Filipina, FBI menyatakan Zulkifli Abdhir alias Marwan tewas," kata pihak FBI yang juga dikutip oleh kantor berita AFP.
Dengan kepastian tewasnya, nama Marwan kini sudah dikeluarkan dari daftar teroris paling dicari FBI.
Sementara menurut Reuters yang mengutip sumber FBI, identifikasi kematian Marwan juga ditemukan dari analisis DNA yang berasal dari jarinya yang putus.
Untuk diketahui, Marwan adalah dalang di balik serangan bom di Filipinan pada 2006 dan Bom Bali 2002. Di dalam internal JI, Marwan termasuk seorang tokoh terkemuka.
