Minang terkini--Bagi anda pecinta olah raga sepeda gunung dan tracking
, menjelajahi kaki Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjadi daya tarik tersendiri.
Pesona keindahan alam yang asri dan perkampungan tradisional yang indah serta relif daerah yang bergelombang, membuat suasana berolahraga sambil berwisata semakin sempurna.
Seperti yang dilakukan komunitas sepeda gunung Minang Terkini Bike (MTB) Kota Payakumbuh ini. Sejumlah pecinta olah raga sepeda gunung yang bermarkas di Kota Galamai ini, sengaja berkumpul di Pelataran Parkir Ngalau Indah, sebuah arena wisata andalan Kota Payakumbuh. Lokasi juga menjadi tempat berkumpulnya sejumlah komunitas yang ada di Payakumbuh.
Setelah sejumlah anggota MTB berkumpul, perjalanan pun dimulai menyusuri jalan aspal mengarah ke Kota Bukittinggi. Suasana pagi yang cerah, membuat perjalan menjadi hangat yang diselangi canda gurau sambil mengayuh pedal sepada.
Tim pun bergerak berlahan, sebagai langkah awal pemanasan, karena sadar tanjakan yang akan dilewati saat mekasi Simpang Barulak hingga simpang Tanjung Alam-Baso. Kondisi jalan yang sangat terjal dan tentu akan menguras tenaga.
Perjalanan sejauh 30 kilo meter dari Payakumbuh menuju Kaki Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Tanah Datar, pun mulai terasa berat, seiring semaki tingginya matahari.
Namun, kelalahan melewati tanjakan demi tanjakan seakan sirna dengan suguhan panorama bukit barisan dan hamparan sawah yang indah layaknya deretan anak tangga yang terdapat di kiri kanan jalan. Apalagi udara perbukitan yang sengar serta pemandangan perkampungan tradisonal Minangkabau yang khas, membuat perjalan semakin seru.
Illa Qilla satu-satunya goweser perempuan dalam tim MTB Ini, meski dalam suasana menanjak, ibu dari dua anak ini langsung berhenti saat melihat ada warung yang menjajakan buah-buahan. Ia pun memborong dan mengantungkan sejumlah buah-buahan di sepedanya. Kontan, saat bertemu anggota lain yang sedang kehausan langsung memburu nanas dan jeruk yang ada di sepeda goweser tanguh ini.
Goweser dari Minang Terkini Bike yang terdiri dari Djarot, Illa Qilla, Abduh Sutan Mudo, Indra, Ujang Tk serta Artevac Muda, kali ini gowes menuju objek wisata air terjun tujuh tingkat yang terdapat di kaki Gunung Marapi (2891 MDPL), tepatnya di daerah Sungayang, Kabupaten Tanah Datar.
Saat sampai di daerah Tabek Patah, tim langsung membili bekal nasi bungkus untuk di santap di lokasi air terjun.
Perjalanan mulai terasa nikmat karena menuruni jalan aspal dari Tabek Patah hingga ke pasar Salimpaung. Di Pasar Salimpung, tepatnya di depan Masjid Raya Salimpaung, terdapat spanduk yang mengarah ke lokasi objek wisata air terjun Aia Badoriang tujuh tingkat, yang berjarak sekitar 3,5 Kilo Meter dari Simpang Masjid Salimpaung ini.
Setelah melewati perkampungan penduduk, perjalan langsung berubah menjadi jalan tanah dengan kondisi kembali menanjak. Matahari pun makin terik dan berada tepat di atas kepala. Kondisi ini kembali anggota goweser merasa kelelahan. Namun perjalanan semakin menjadi seru setelah melewati jalan tanah yang membelah perkebunan masyarakat setempat.
Suasana matahari yang terik, membuat goweser ini kehausan, stok air yang ada dalam botol pun terkuras habis. Untung dalam perjalan ada sumber mata air yang keluar dari pincuran bambu. Satu persatu anggota MTB ini menikmati air segar sepuasnya serta tidak lupa menyimpan dalam botol sepeda masing-masing guna bekal melanjutkan perjalanan.
Perjalan sepeda hanya bisa dilakukan di areal pintu rimba. Karena kondisi jalan sudah habis dan akan melewati aliran sungai yang kering. Sepeda pun di simpan dalam semak belukar.
Perjalanan kaki pun dimulai. Lima menit perjalan awal, semua anggota terasa segar dan semangat. Apalagi jalan yang dilewati masih datar dan teduh. Namun, di pertengahan jalan yang mulai menanjak dan harus melompati batu-batu besar aliran sungai yang kering, membuat anggota yang sudah berkepala lima ini, mulai letih. Namun semangat menjelajahi celah gunung Marpi masih membara.
Setelah berjalan sekitar satu jam, akhirnya, objek wisata yang dituju pun tampak. Djarot, salah seorang anggota langsung bersandar di dinding batu sambil menikmati hujaman air terjun yang dingin tersebut.
Dinding batu besar nan berjejer hasil dari karya alam yang terlihat indah dan mempesona, sehingga mampu meleyapkan segala keletihan selama perjalanan. Apalagi curah air yang jatuh di kepala dan punggung, terasa bagaikan pijitan lembut dari tangan anak gadis.
Salah seorang peserta, Illa menyayangkan berkunjung di waktu yang tidak tepat. “Sayangnya, kondisi kemaraun masih melanda, sehingga debit air agak berkurang,” ujar Illa seraya berjanji akan datang lagi saat musim hujan.
Di lokasi ini, pengunjung selain bisa menikmati air terjun dari bawah, pengunjung pun bisa berada di puncak air terjun dan memandang lepas ke bawah. Dari puncak air terjun ini pun menyuguhkan keindahan tersendiri.
Bagi anda yang suka pertulangan ekstrim, Air Terjun 7 tingkat yang berada di daerah Salimpuang, Kabupaten Tanahdatar ini, patut untuk anda kunjungi. (Jafra Freizilla)
Source http://ift.tt/2dDpFcv