Besok pagi (09/02) adalah saat-saat yang ditunggu oleh banyak warga Indonesia, terutama pecinta astronomi karena gerhana matahari total akan melewati nusantara. Namun, tahan dulu antusiasme Anda, dan jangan coba-coba merekam fenomena langka ini dengan kamera, terlebih kamera smartphone.
Sudah jamak diketahui bila melihat gerhana matahari total dengan mata telanjang adalah 'mimpi buruk' dan bisa membuat mata rusak bahkan buta. Nah, mengingat saat ini zamannya smartphone dengan kamera canggih, tentu banyak yang berpikir untuk merekam atau melihat gerhana matahari dengan kamera smartphone.
Kamera smartphone bisa rusak saat lihat gerhana
Pertama perlu diketahui bila memotret gerhana matahari dengan smartphone boleh dilakukan. Namun, merekamnya sangat tidak disarankan. Alasannya, sinar berlebih dari matahari saat gerhana bisa membakar sensor kamera. Hal ini juga berlaku pada kamera saku dan DSLR yang memiliki layar LCD sebagai viewfinder.
Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, bayangkan Anda mengarahkan kaca pembesar ke sebuah plastik hitam di bawah sinar matahari. Tentu plastik itu akan terbakar.
Nah, hal yang sama juga terjadi pada sensor kamera. Sebab lensa kamera tak ubahnya kaca pembesar yang memfokuskan cahaya ke sensor sebelum akhirnya cahaya yang ditangkap ditampilkan ke layar LCD smartphone. Jadi, sensor sangat rawan rusak saat dihadapkan ke gerhana matahari yang memancarkan cahaya dalam intensitas tinggi.
Kerusakan sensor ini pada sebagian kamera canggih terbaru hanya bersifat sementara. Namun untuk kamera jenis lama dan yang minimalis, seperti pada smartphone, kerusakannya bisa permanen.
Di sisi lain saat dipakai untuk memotret saja, shutter kamera hanya akan terbuka sebentar dan menangkap cahaya yang diperlukan. Akan tetapi saat dipakai untuk merekam atau melihat gerhana matahari secara langsung, shutter akan terbuka dalam waktu lama, memungkinkan banyak cahaya untuk masuk dan akhirnya berpotensi merusak sensor kamera.
Alasan yang sama juga dipakai oleh fotografer untuk menghindari memotret langsung menghadap matahari terlalu sering. Bahkan, mengarahkan kamera ke matahari dalam waktu lama juga dipercaya bisa membakar shutter dan mekanisme bukaan lensa kamera.
Demi keselamatan smartphone atau kamera, sangat disarankan untuk menambahkan filter khusus yang ditempatkan di depan lensa untuk mengurangi paparan cahaya saat memotret gerhana matahari.
Sumber: merdeka