Potensi Solok Beserta Biografi Orang-orang Inspiratif

Rabu, 09 Maret 2016

WARGA KOTA SALAT GMT DENGAN WAKO DAN FORKOPINDA PAYAKUMBUH


MINANG TERKINI--Ribuan warga kota yang tersebar pada 62 kelurahan pada lima kecamatan di Payakumbuh, menjalani salat Gerhana Matahari Total (GMT), pada 84 masjid di kota setempat. Pemko yang dimotori Bagian Kesra bersama Kantor Kementerian Agama Payakumbuh, menggelar ibadah  tersebut di Masjid Istiqamah di Kelurahan Bulakan Balai Kandi, Kecamatan payakumbuh Barat, Rabu (9/3), tepat, pukul 07.20 WIB.



Salat GMT itu di Istiqamah, diikuti sekitar 500-an jemaah, membludak hingga halaman masjid. Walikota H. Riza Falepi bersama  Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam, Wakil Ketua DPRD H. Suparman, Sekdako H. Benni Warlis, Dandim 0306/50 Kota Letkol  Heri Sumitro, S.Pd, Kajari Hasbi, SH, MH, Ketua Pengadilan Negeri, Efendi, SH, Kakankemenag H. Asra Faber, Asisten Setdako,  dan Ketua MUI H. Mismardi serta pimpinan SKPD dan sejumlah kepsek, juga ikut salat GMT dengan warganya.



Didepan jemaah salat GMT itu, Walikota Riza Falepi, menyampaikan rencana pemko untuk membangun masjid raya yang lebih besar, untuk menampung jemaah dalam jumlah lebih besar, seperti ibadah-ibadah seperti salat Id’ dan salat GMT ini, katanya. “Mudah-mudahan, dimanapun lokasinya, sepanjang dalam kota yang tak terlalu luas ini, rumah ibadah itu dapat diwujudkan,” kata walikota yang langsung diamini jemaah.



Terkait dengan salat GMT, walikota menyampaikan, fenomena alam itu, seyogianya makin memperkuat keimanan dan ketaqwaan umat Islam kepada Allah SWT. “Allah SWT senantiasa memperlihatkan kebesaran dan kekuatan-Nya. Bagi kita, sebagai hamba Allah, GMT   makin membuka mata hati, bahwa Allah SWT satu-satunya Tuhan Yang Esa,” sebut walikota.



Usai salat GMT yang diimani H. Amrul, Ketua MUI Payakumbuh, H. Mismardi, yang dipercaya sebagai khatib, dalam tausyiahnya, menyampaikan betapa dahsyatnya kekuatan Allah yang mengatur alam semesta ini. Matahari, bulan, bintang  bumi dan milyaran galaxi lainnya, berputar pada sumbunya. Semuanya tawaf tak berbenturan.

Gerhana Matahari Total itu, disebut Mismardi, berdasarkan ilmu pengetahuan  angkasa, terjadi melewati Indonesia, diperkirakan mencapai 300 tahun lebih. Saat itu, matahri, bulan dan bumu berada sejajar, sehingga sebagian wilayah di Tanah Air ini mengalami kegelapan, lebih kurang dua jam.



Peristiwa alam yang langka ini, selain disunatkan melakukan salat GMT, seyogianya makin menambah semangat umat Islam, mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.



“Bayangkan  matahari, bulan dan bumi atau galaxi lainnya yang lebih besar, semuanya patuh dan bersujud kepada Allah. Kenapa, sebagian dari manusia masih banyak yang engkar kepada-Nya. Untuk itu, berpalinglah kepada-Nya, mohon ampunan dan lakukanlah semua perintah dan hentikan seluruh larangan Allah, untuk menuju syurga-Nya Allah,” ajak Mismardi. (mt/jon)

Source http://ift.tt/1TKODdb

Facebook Twitter Google+

Back To Top