Potensi Solok Beserta Biografi Orang-orang Inspiratif

Rabu, 11 Mei 2016

Akibat Tingginya Kasus Kriminalitas di Bukittinggi, DPRD Jadwalkan Pertemuan dengan Kapolres untuk Pertanyakan Kinerja

Add caption
Minang Terkini : Warga Kota Bukittinggi mulai diresahkan dengan maraknya aksi kriminalitas seperti pencurian dan perampokan di berbagai tempat dalam wilayah hukum Polres Bukittinggi, terutama pencurian dengan modus pemecahan kaca mobil. Ironisnya, hingga kini tidak satu pun kasus pencurian yang diungkap aparat kepolisian.
 
Situasi ini menjadi keprihatinan bagi kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bukittinggi. Ketua Komisi I DPRD Kota Bukittinggi, M. Nur Idris, mengaku geram sekaligus mempertanyakan kinerja polisi yang belum mampu mengungkapkan kasus pencurian akhir-akhir ini diwilayah hukum Polres Bukittinggi.
 
Menurut informasi yang ia terima dari masyarakat dan media, sudah ada lima kasus pencurian dengan modus pemecahan kaca mobil yang terjadi selama kurun waktu empat bulan terakhir. Maraknya kasus ini dikhawatirkan berdampak kepada kecemasan warga setempat dan pengunjung yang akan datang ke Bukittinggi.
 
“Bayangkan saja dalam empat bulan terakhir ini ada lima kasus pencurian yang terjadi di wilayah hukum Polres Bukittinggi dan semuanya belum terungkap. Ini akan berdampak kepada kenyamanan warga dan pengunjung yang datang ke kota Bukittinggi” ujar M. Nur Idris kepada media di gedung DPRD Bukittinggi, Kamis (12/5/2016).
 
Ketua bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Bukittinggi ini mencoba menguraikan kasus pencurian dengan modus pemecahan kaca mobil yang terjadi antara lain pencurian yang ia alami sendiri sebanyak dua kali di parkir kantor DPRD Bukittinggi dan parkir GOR Bermawi, mobil di parkir hotel Novotel, mobil pegawai Dinas Kesehatan Bukittinggi, mobil di Simpang Lansano Tanjung Alam dan terakhir mobil anggota DPRD Limapuluh Kota yang parkir di depan RM Simpang Raya Lapangan Kantin tiga hari lalu.
 
“Disamping pencurian dengan modus pemecahan kaca mobil, juga terjadi kasus pencurian dan perampokan yang belum terungkap aparat polisi yakni pencurian laptop di kantor DPKAD Bukittinggi dan perampokan salah seorang pedagang di Simpang Gadut Tilatang Kamang minggu lalu, disamping puluhan kasus curanmor yang sudah dilaporkan namun belum terungkap semua,” jelasnya.
 
Maraknya aksi pencurian dan perampokan di wilayah Bukittinggi, DPRD berencana akan mengundang Kapolres dan jajaranya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang akan dijadwalkan minggu depan di Kantor DPRD Bukittinggi.
 
“Sebagai representasi masyarakat kita perlu tahu perkembangan kasus pencurian dan perampokan yang meresahkan warga dan pengunjung kota Bukittinggi. Makanya kita akan undang Kapolres dalam RDP minggu depan,” tukasnya.
 
Disamping menyampaikan keprihatian terhadap kinerja kepolisian Bukittinggi, Idris juga mengingatkan Walikota Bukittinggi untuk meningkatkan koordinasi lintas vertikal dengan Polres Bukittinggi.
 
“Walau keamanan ini tidak tupoksi Walikota, namun kalau warga dan pengunjung sudah resah dan cemas datang ke Bukittinggi ini sudah masalah kota. Makanya Walikota kami minta untuk berbicara juga dengan jajaran Polres Bukittinggi,” tegas M. Nur Idris. (mt/gus)


Source http://ift.tt/1Tc7Y4r

Facebook Twitter Google+

Back To Top