| Add caption |
Minang-terkini.com--Dari 21 Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) baik negeri maupun swasta yang ada di Kota Payakumbuh, hanya dua sekolah yang menyelanggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sementara 19 lainnya masih secara manual.
Kedua sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer tersebut, yakni SMP Negeri 1 Payakumbuh dan SMP Raudatul Jannah.
Pada proses pelaksaan ujian nasional ini juga mendapat perhatian serius dari pemerintah kota yang langsung meninjau suasana pelaksanaan ujian di sejumlah sekolah yang ada di Payakumbuh.
Di SMP Negeri 1 Kota Payakubuh ini terdapat sebanyak 296 orang siswa yang mengikuti ujian nasional berbasis computer.
“Karena jumlah komputer yang dimiliki sekolah terbatas, hanya 60 unit, pihak sekolah terpaksa meminjam komputer ke SMA N 1 Payakumbuh,” ujar Kepala SMP N 1 Drs Yusmar Khalif, MA saat ditemui disela-sela mendampingi kunjungan Walikota dan Kapolres memantau langsung proses UNBK.
Lebih lanjut, Yusmar Khalif menyatakan , saat ini hanya sebanya 105 komputer yang tersedia di sekolah dan pihak sekolah terpaksa menyelenggarakan ujian dengan tiga sesi. Masing masing sesi sebanya 100 orang siswa.
Pelaksanaan ujian nasional pada hari pertama ini juga mendapat perhatian serius dari pemerintah kota Payakumbuh. Wali Kota Payakumbuh Riza Palefi dan jajaran dinas pendidikan serta kapolres langsung melakukan peninjauan pelaksaan ujian nasional.
“Dengan adanya ujian berbasis komputer ini diharapkan akan mampu meminimalisir kecurangan yang selama ini selalu dipersoalkan. Kita juga berharap para peserta didik mampu meraih prestasi dengan cara bermartabat,” ujar Walikota Reza Palefi saat dimintai keterangan proses pelaksaan UN.
Walikota Kota Reza Palefi juga berharap pada tahun 2016 dan 2017 mendatang seluruh sekolah sudah memiliki komputer, sehingga kegiatan ujian berlangsung secara komputerisasi.
Sementara Kapolres Payakumbuh, AKBP Yuliani juga turut mengamankan proses pelaksanaan ujian dengan menempatkan sejumlah polisi wanita untuk memantau dan mengamankan pelaksaan ujian nasional tingkat smp.
“Kita sengaja menempatkan polisi wanita dan tidak menggunakan seragam polisi di seluruh sekolah yang sedang melaksanaan UN, hal itu untuk membuat suasana ujian berlangsung aman dan nyaman<”ujar AKBP Yuliani menjelaskan. (mt/Luthfi)
Source http://ift.tt/1WjvP6d
