 |
| Asisten Dua Setdako Bukittinggi Ismail Djohar |
MINANG TERKINI : Menyikapi tantangan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Pemko Bukittinggi melalui Bagian Perekonomian telah menggelar sosialisasi kesiapan Bukittinggi dalam mengahadapi MEA.
Asisten Dua Setdako Bukittinggi Ismail Djohar, Jum’at (22/4/2016) mengatakan, kesiapan masyarakat Bukittinggi dalam menghadapi pasar bebas ASEAN memang harus ditingkatkan, terutama dalam hal kualitas sumber daya manusia.
“Kita harus bekerja keras mempersiapkan diri untuk mengambil peran dalam pasar bebas ASEAN. Jika tidak, pasar Bukittinggi nantinya akan dipenuhi oleh produk luar negeri. Dan kita hanya sebagai penonton dan konsumen dari produk-produk tersebut,” jelasnya.
Menurut Ismail Djohar, negara-negara lainnya di ASEAN telah lebih dulu mempersiapkan diri. Seperti Filipina yang telah mempersiapkan SDM mereka untuk bersaing di pasar Global. Lain lagi dengan Malaysia yang terus mengekspansi pasar ASEAN dengan produk mereka, seperti mobil, makanan, dan alat teknologi lainnya. Sementara Singapura telah mempersiapkan diri sebagai Negara industri yang memilki infrastruktur lengkap.
“Untuk menghadapi MEA bukan saja tanggung jawab pemerintah melainkan juga tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan, baik dari sektor industri barang dan jasa, sektor pendidikan dan sektor publik untuk dapat meningkatkan daya saing dan kompetensinya, sehingga kita tidak tergilas dengan pemberlakukan MEA tersebut,” ungkapnya.
Beberapa tantangan Indonesia dalam menghadapi MEA sambung Ismail Djohar, diantaranya rendahnya infrastruktur, biaya logistik tinggi, kualitas SDM masih rendah, minimnya dukungan terhadap usaha mikro dan masih tertinggalnya struktur pertanian. (mt/Gus)
Source http://ift.tt/1qFOnQ7
