MINANG TERKINI : Secara umum fenomena datangnya Gerhana Matahari Total disambut euforia oleh beberapa lapisan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, namun berbeda dengan suasana di Kota Bukittinggi yang merupakan Kota Wisata pada Rabu 9 Maret 2016, sama sekali tak banyak berubah seperti hari biasa.
Perubahan yang sedikit mencolok hanya tampak dari aktivitas sebagian masyarakat yang berbondong-bondong melaksanakan shalat gerhana berjamaah.
Dari pantauan lapangan, sebagian besar jemaah mesjid di Kota Bukittinggi melaksanakan shalat gerhana berjamaah. Bahkan ada yang melaksanakannya di lapangan terbuka, seperti yang dilakukan di halaman kampus STIKes Fort de Kock kawasan Garegeh Bukittinggi.
Namun sebagian masyarakat lainnya, tampak tak terpengaruh dengan fenomena langka itu. Seperti halnya yang terpantau di kawasan Pasar Banto, Pasar Bawah, Pasar Atas dan Pasar Aur Kuning, para pedagang tampak menjalankan aktivitas seperti biasa dan kurang tertarik dengan kehadiran Gerhana Matahari itu.
Begitu juga di kawasan Jam Gadang, pengunjung disana tetap melaksanakan rutinitas pagi, seperti senam, jalan pagi dan sebagainya. Hanya beberapa orang yang tampak mengabadikan momen langka tersebut. Memang, tidak ada acara khusus yang dipersiapkan pemerintah untuk menyambut gerhana itu.
Gerhana Matahari yang melintasi langit Kota Bukittinggi merupakan gerhana matahari sebagian, yang berlangsung selama dua jam 6 menit, dengan puncak gerhana terjadi sekitar pukul 07.20 WIB dan berakhir sekitar pukul 08.27 WIB.
Meski demikian, matahari mulai muncul di langit Bukittinggi sekitar pukul 07.45 WIB dan membuat masyarakat tidak bisa menikmati puncak gerhana tersebut. (mt/Gus)
Source http://ift.tt/1TMM62m
